Baru sehari setelah kebijakan kenaikan BBM dilaksanakan tapi sudah dirasakan sekali banyak perubahan harga terjadi dimana-mana. Mulai dari bahan sembako bahkan jajanan pinggir jalan. Bukannya tidak mendukung kebijakan pemerintah namun seharusnya pemerintah lebih berfikir siapa saja yang akan terkena dampak besar selain warga yang kurang mampu.
Saya pribadi sebagai mahasiswa merasakan
dampak yang sangat besar dengan kebijakan ini. Karena biaya sehari-hari cukup
meningkat drastis dengan isi dompet yang pas-pasan dan tidak bertambah dengan
kenaikan harga ini. Bukannya mengeluh hanya saja menyayangkan kebijkan yang
belum benar-benar dipikirkan dengan matang ini. Jika boleh jujur saya lebih
menyetujui rencana kebijakan pemerintah sebelumnya yaitu menaikan harga hanya
untuk mobil pribadi saja. Pada keputusan itu tak ada satu pihak pun yang protes
termasuk masyarakat bahkan yang mempunyai mobil tidak ikut angkat bicara entah
mereka merasa mampu entah mereka merasa malu jika berdemo. Meskipun memiliki
kelemahan rencana yang sebelumnya di setujui oleh banyak pihak. Meskipun
nantinya jumlah pengendara motor bertambah tapi setidaknya sepeda motor tidak
memakai bahan bakar sebanyak mobil pribadi.
Jika dibuat dalam perumpamaan dan
perbandingan jika harga BBM naik untuk mobil pribadi saja maka saya perkirakan
seperti ini :
“Warga bekasi yang biasanya pergi ke
kantor yang berada di salemba menggunakan mobil pribadi menghabiskan lebih dari
3 liter bensin dalam satu hari beralih menggunakan motor karena kenaikan BBM
dan menghabiskan 1 liter bensin untuk satu hari”
Saya mengambil kesimpulan hal ini bisa
menekan konsumsi BBM bersubsidi dan sedikit mengurangi kemacetan di jalan raya.
Konsumsi BBM pun memiliki perbandingan yang cukup besar 3:1.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar